Mengartikan kata jodoh sendiri itu bagiku rasanya nggak bisa terwakili dengan kata-kata. Tapi kalo diibaratkan, jodoh itu emang kayak kepingan puzzle yang melengkapi kita. Bicara melengkapi, artinya secara posisi, jodoh kita adalah yang setara dengan diri kita, punya kelebihan yang mengisi kita, juga kekurangan yang bisa kita lengkapi.
Jodoh pasti bertemu? Maybe. I don’t know. Aku selalu
menerima segala kemungkinan yang bisa terjadi. Bisa iya, bisa tidak, bisa iya
tapi akhirnya tidak, bisa tidak akhirnya iya. Semua tergantung dengan setiap
langkah yang kita ambil. Setiap orang punya cerita unik yang sama sekali
berbeda tentang jodohnya. Dan itu membuat arti jodoh bagi setiap orang berbeda-beda
pula.
Yang jelas, orang yang bisa menjelaskan jodoh itu apa,
adalah orang yang sudah saling menemukan jodohnya. Karena ketika aku belum
bertemu jodohku yaitu Abang, aku punya sedikit bayangan tentang apa itu jodoh,
dan ternyata sama sekali nggak seperti yang aku bayangin. It’s just like a,
snap! Aku nggak tau siapa, kapan, dimana. Dan kenapa-nya terjawab dalam proses
saling belajar.
I don’t even know why can I said Yes. I mean, iya pastinya
aku punya alasan saat itu atas pilihanku, tapi aku merasa ada sesuatu yang
lebih besar dari sekedar alasanku saat itu yang bikin aku dan Abang
dipertemukan. God’s working on us, that’s true. Bahkan disaat aku sama sekali
nggak minta dipertemukan jodoh di usiaku yang baru masuk kepala dua.
Abang dikirim Allah ke aku yang saat itu memang butuh dia
untuk bisa melangkah ke step selanjutnya. Dengan kelebihan beserta
kekurangannya. Rasanya kayak terlalu cepat, tapi setelah berdiri saat ini dan
melihat ke belakang, aku nggak akan bisa sampai titik ini, nggak akan
sebertumbuh seperti saat ini, tanpa mengambil kesempatan menikah dengan Abang
saat itu.
Bertemu jodoh bukan berarti kita bakalan cocok dalam segala
hal dan semua berjalan lancar. Justru, disini jawaban tentang “kenapa seorang
dia” bakalan kita temukan. Setiap permasalahan yang menghadang, satu demi satu
kita bisa lalui dengan cara mudah maupun sulit dengan dia. That’s why, ada kemungkinan
juga sebuah pertemuan harus berpisah, dengan jalan perceraian.
Apa itu artinya kita salah mengira jodoh kita? Terserah gimana
kalian menyebutnya, tapi bukan itu poin pentingnya. Jodoh bagiku bukan tentang
nama spesifik yang tertulis di takdir kita. Jodoh itu tentang kita ditemukan
dengan apa yang kita cari. Lucunya, seringkali kita sendiri nggak menyadari apa
yang kita cari dan butuhkan. Manusiawi, ketika kita lebih sering peduli dengan keinginan.
Again, God’s hands working on us.
So, bisa jadi, sebuah perpisahan atau perceraian diakibatkan
kita yang mendahulukan memenuhi keinginan dan mengesampingkan kebutuhan kita. Dan
dalam perjalanan menghadapi ujian, kita baru menyadari bahwa hal-hal yang kita
cari dan butuhkan selama ini nggak terpenuhi dengan seseorang yang sudah sesuai
keinginan kita. See?
Kalau ada temen single yang cerita or nanyain, kapan aku
ketemu jodohku? Aku cuma bisa bilang, jangan fokus dengan pertanyaan itu. Because
no one knows. Aku cuman bisa kasih saran buat temuin dirimu sendiri dulu,
penuhi dirimu sendiri dulu. Jangan berpatokan kebahagiaanmu belum lengkap tanpa
bertemu jodoh. Jangan menggantungkan tujuanmu pada orang lain.
It’s okay untuk berdoa, minta ke Tuhan dipertemukan jodoh,
bahkan dengan spesifik menyebutkan jodoh seperti apa yang diinginkan. Berdoa adalah
kebutuhan kita untuk menyadari hal-hal yang kita butuhkan dan kita nggak punya
kuasa untuk mewujudkan, dan kesadaran itu akan membimbing langkah kita mendekat
menuju hal-hal terjadi dalam hidup kita.
Itu lebih baik dilakukan daripada kita hanya fokus dengan
bertanya-tanya dan nggak sabar menunggu jawaban atas keinginan kita, padahal Allah
yang paling mengerti kebutuhan kita. Trust Him. Jangan membuat diri sendiri kesulitan
menjalani hidup dengan rasa syukur karena melewatkan hal-hal baik yang sudah
Tuhan kasih, dan terus mengungkit hal yang belum tepat waktu untuk hadir.
Seperti yang sudah aku bocorin sebelumnya, ketika kita sudah
dipertemukan jodoh nanti, kita maupun jodoh kita juga harus saling siap dengan
rentetan ujian didepan yang mengikuti. Yup, it takes two to tango. Nggak bisa
terus berjalan baik ketika hanya ada salah satu yang siap. Aku sendiri pun
nggak tau apa yang akan terjadi didepan, apa aku bisa sama-sama dengan Abang
seterusnya.
I have to be ready for whatever happens next, are you ready?
Selina
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Hi ^^ Thank you for reading.. and your comment means a lot to me!
if you need a quick response please poke me on my Instagram @chelychelo :)