Kamis, 01 Agustus 2019

MY 4TH ANNIVERSARY





Hai hai hai hai haiiiiiiii.. kangennn banget nulis parah parah parah! Tapi tulisan kali ini bakalan agak  menye-menye yaa guys. Karena aku bakalan bahas tentang 4th anniversary. Jadi siap-siap pada makan cinta ya kelen. Norak biar :p

Tanggal 7 agustus ini adalah tahun ke 4 pernikahan kami. Alaaah masih seumur jagung aja lebay bodo amat yang nyinyir silahkan balik kanan bubar jalan. Bye.

So, aku Cuma pengen kayak bikin kaleidoskop (bener nggak sih istilahnya?). perjalanan pernikahanku mulai awal hingga saat ini. Here we go.


1.       Tahun Pertama

Hidupku bagaikan Ratu. Aku senang dapet perlakuan seperti itu sebagai pasangan. setelah melewati masa-masa bucin dan cinta monyet yang menyakitkan di masa lalu, mottoku sekarang adalah lebih baik dicintai daripada mencintai. karena Chely akan mencintai seseorang yang mencintaiku melebihi diriku mencintai diriku sendiri. nahloh paham nggak tuh. sebuah prinsip kelogisan yang masih aku pegang sampai saat ini. Yup. I married my #1 fans :)

Aku yang sangat mandiri didepan semua orang bahkan ortuku sendiri ini bagaikan monyet nan cantik yang hari-harinya gelendotan sama abang. Why? Ya karena begitulah diriku. Aku rasa setiap orang juga selalu punya 2 sisi kepribadian yang berlawanan. Bukan kepribadian ganda tapi mungkin semacam pencitraan. Yup, setiap orang pasti pencitraan beb. So gausah tereak tereak pencitraan kalo anda biasa ngupil didepan temen tapi nggak bisa didepan presiden.

Dan emang kedua sisi kepribadian itulah diriku. I am an independent person and depend on my partner too.  Makanya aku tu sedih banget kalo lagi bertengkar sama abang. ya karena aku ga bisa bergantung ke orang lain. At all.

Jadi awal nikah tu kerjaan rumah dikerjain berdua. Yang berat-berat, bikin tangan kasar atau panas-panasan tugas abang, yang butuh ketelatenan, kerapian, terorganisir, tugas aku.  Hari-hari kerjaannya menggapai cita-cita pernikahan : keluar tengah malem bareng kayak makan dan nonton bioskop, gandengan tangan dengan halal didepan umum, tidur bareng pun gandengan tangan, atau dipeluk dari belakang pas aku tidur, bangun tidur mager bareng, sereceh itu.

Dan berlangsung selama 4 bulan sampe aku tetiba ngerasa nggak enak badan dan doyan makan pencit (mangga muda). O ow.. ga sadar kalo telat 6 minggu (--__--“)



2.       Tahun Kedua

Long story short, Zac lahir. Rrrggh, being a parent wasn’t easy, capt! Aku keteteran banget dalam banyak hal. Aku belum pernah baca-baca tentang parenting. Saat hamil yang disiapin Cuma baju-baju dan printilan anak. Aku nggak siap dengan dengan masalah baru ketika punya anak. Aku sebel banget disuruh ngelakuin ini itu (dalam rangka pasca lahiran dan punya bayi) sama orang-orang sekitar. Aku stress banget ketika kurang tidur, kerjaan rumah tambah banyak, dan suami yang belum tau tugas ayah yang sesungguhnya. Pun lupa dengan perannya yang juga sebagai pasangan seorang Ibu dari anaknya. Dunia tidak lagi milik kita berdua! Aku dan abang sering banget bertengkar.

Badan pun makin nggak jelas bentuknya, boro-boro ngerawat diri, bisa mandi 1x sehari alhamdulillah. Ekonomi juga nggak stabil. Anak mesti imunisasi tiap bulan, aku mesti kontrol ke RS, mesti KB, dan itu semua butuh duit.



3.       Tahun Ketiga

Karir abang masih naik turun, ekonomi belum stabil. Masih jadi orang tua yang labil. belum kompak. Udah mulai baca-baca parenting. Thank God ketemu blog nya Grace Melia yang bikin aku ngerasa nggak sendirian. Masalah parenting dan rumah tangga mulai terkupas satu-persatu. Tapi nggak ngurangin intensifitas pertengkaran kami, masih sering banget bertengkar tapi udah nggak banting-banting barang, nggak ngelakuin hal-hal bodoh lagi karena sadar anak udah mulai bisa melihat dan meniru kelakuan orang tuanya.

Tapi ditahun ini pula rumah tangga kami hampir runtuh. Nyaris aja. Rasanya 3 tahun masih stuck. Mentok. Mau maju bersama rasanya alot banget. Capek hati. Masing-masing bermaksud baik tapi entah dimana yang salah sehingga bikin kami saling menyakiti dan menyalahkan.  Aku udah berusaha semampuku bertahan, berjuang, mencari segala cara. And I know he did it too. Sampai orang tua pun ikut andil dan ikut sedih.

Tapi mungkin memang jalannya harus seperti itu. Mungkin hati kami harus berjauhan dulu. Mungkin harus merasa kehilangan dulu. Harus disadarkan dengan sebuah tamparan keras. Agar hati mengingat kembali tujuan awal pernikahan. Agar perahu komitmen  bisa lebih kuat lagi meski badai menerjang. Agar mengerti bahwa mendampingi dan didampingi itu satu kesatuan.

Tidak bisa seseorang dirasakan kehadirannya hanya sebagai raga dengan hati yang tidak sepenuhnya . tapi sebaliknya sangat mungkin hati kita mendampingi kemanapun pasangan pergi meski raganya tak hadir setiap hari. Dan memang benar kalo cari yang lebih baik pasti banyak, diatas langit masih ada langit. Tapi yang bisa flip flop, klik, nerima segala kekurangan kita, saling melengkapi, saling menjadikan pasangannya versi terbaik mereka tanpa membuat kehilangan dirinya sendiri. Yakin bisa nemu 2 aja didunia? Kalo Chely sih limited edition. Ciaelahaey.


4.       Tahun Keempat

Mulai dari 0 lagi. Kami komunikasikan keinginan masing-masing sampai tuntas tas tas dan dapet solusinya agar bisa kompromiin perbedaan. Nggak boleh ada yang mengendap di hati masing-masing. Karena kita sama-sama keras kepala. aku orang yang gigih sama pendapatku, abang orang yang ngeyel duluan mikir belakangan.

Di tahun ini pula kami saling lebih legowo lagi. Biasanya aku paling nggak suka mengulur waktu buat diem-dieman. Kalo ada masalah ya harus segera diselesaiin karena aku orangnya logis pun ya kan aku sedih juga tau. Tapi abang orangnya emosional jadi nggak bisa jernih kalo emosinya belum stabil. Jadi aku harus nyari distraction biar nggak sedih banget dan terlalu fokus sama pertengkaran. Sedangkan abang juga kudu berusaha lebih kuat dalam ngontrol emosinya. Nggak boleh ada pembiaran masalah terlalu lama. Harus dia yang mulai pembicaraan karena ya dia yang tau kapan emosinya stabil.

Alhamdulillah udah jarang banget bertengkar yang nggak perlu. Zac juga udah pinter banget belain aku kalo ayahnya nyebelin. Iya, aku terbuka kalo lagi ada masalah sama Abang, biar dia tau bahwa orang tuanya tidak sempurna. dan pernikahan memang seperti itu. Jadi dia punya bayangan dan kesiapan tentang pernikahan yang nyata seperti apa. Pastinya aku juga menunjukkan kalo orang tuanya udah baikan, udah maaf-maafan, udah sayang-sayang lagi.

Zac makin bisa diajak curhat apapun, aku nggak pernah meremehkan bahwa anak nggak ngerti apa-apa. Karena mereka adalah makhluk yang sangat sensitif. Mereka bisa merasakan orang tuanya lagi bermasalah. kalo liat aku agak lemes karena capek, atau lagi ngobrol agak debat sama ayahnya (karena sama keras kepalanya tadi) meskipun nggak lagi bertengkar pasti Zac nanya "kenapa mama? mama sakit? mama sedih? ayah nakal?", sampe kadang aku melongo wow anakku sepeka itu padahal i'm ok.

Sebenernya dari sebelum 2 tahun kecerdasan linguistiknya bagus banget. Makin gede makin nyenengin ngomong sama dia yang sangat pandai berkomunikasi dua arah. cara dia mendengarkan dan merespon selalu bikin moodku membaik bahkan ketawa ngakak seketika. Aku bisa cerita apapun ke dia disaat abang lagi sibuk-sibuknya sebulanan ini. Apapun. meski hal nggak penting kayak aku bilang wow ada mobil 'ertiga' dan zac nimpalin bahwa dia sukanya mobil 'ertujuh'. Entah demi apa anak 3 tahun bisa spontan bikin plesetan selicin itu.



Last but not least, berdiri di titik ini dan memandang perjalanan yang udah aku lalui dibelakang. Aku bersyukur banget bisa sampai sini. dengan segala yang aku punya yaitu sebuah keluarga kecilku. Dan besok tanggal 1 Agustus aku punya surprise kecil buat abang. awalnya aku beli iseng aja buat semangatin dia yang lagi lembur terus. Setelah beli malah baru inget kalo tanggal 7 nanti anniversary  yang ke-4. Jadi sekalian aja aku kasih surat ucapan. Besok aku kirimin ke kantor abang deh J

Btw, sorry kalo kaleidoskopnya kepanjangan yaaak :p


Love you all


Chely

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Hi ^^ Thank you for reading.. and your comment means a lot to me!
if you need a quick response please poke me on my Instagram @chelychelo :)